Minggu, 19 Juni 2022

Bersuara

Ada yang melindap dan menyelinap masuk.
Begitu lembut dan tak terduga.
Seperti hembusan udara, seketika memenuhi ruang hampa yang sudah lama tidak bernyawa.

Ada yang menyelusup hangat disudut hati.
Getarnya kecil sekali, namun mampu meruntuhkan dinding kebekuan disanubari.

Mencairkan sekeliling.
Menghangatkan.

Bukan pada yang pertama.
Namun yang terindah dari sekian juta purnama.

Bukan pada yang memiliki segalanya.
Namun dia yang sederhana namun memahami segalanya tanpa harus bersuara.


Citeureup, 20 Juni 2022

Rabu, 24 November 2021

Mengapa sebagian orang memilih untuk merahasiakan perasaannya?

 mengapa sebagian orang memilih untuk merahasiakan perasaannya?

karena menjadi tidak tau adalah hal paling menenangkan dan tidak beresiko.

mengapa sebagian orang memilih untuk memendam perasaannya?

karena mereka tau betapa sakitnya mendapatkan jawaban yang tidak seperti apa yang mereka bayangkan.

mengapa sebagian orang memilih untuk menyayangi seseorang tanpa berharap apa-apa.

karena mereka pernah dijatuhkan berulang kali oleh ekspetasi yang begitu tinggi.

mengapa sebagian orang memilih untuk jatuh cinta diam-diam?

karena mereka paham betul, bahwa mendoakan adalah cara terbaik untuk kirim kasih sayang.

mengapa sebagian orang memilih untuk menyimpan perasaannya sendirian?

karena beberapa hal cukup sampai dirasakan, dan ga melulu harus disuarakan.


jadi, jangan salahkan ia yang menyimpan perasaannya untukmu.

jangan salahkan ketakutannya mendengar jawaban tidak darimu.

jangan salahkan kekhawatirannya akan keadaan yang bisa berubah kalau ia mengutarakan semuanya padamu.

jangan salahkan perasaannya yang ia sendiripun tidak pernah menginginkan nya untuk dihadiahkan padamu.

kamu, orang yang mungkin juga sedang mendengar ini.

orang yang selama ini mencari padahal ada yang sudah berdiri tepat dihadapanmu.

gpp, lagipula ia sudah memilikimu dalam hati tanpa perlu kamu ketahui.

Rabu, 08 September 2021

Merajut Ikhlas, membingkai Kenangan

Sudah 6 tahun lamanya semua berjalan. terlihat sempurna dan baik meski banyak kerapuhan yang dipendam. 
Sudah 6 tahun lamanya kita saling berdiam. Menatap tajam hanya untuk menelisik perihal siapa yang lebih dahulu mencintai.
Sudah 6 tahun kita saling berprasangka dan menikam. Aku yang berdamai dengan keadaan, dan kamu yang menjalani keputusan besar.
Seharusnya, kita memang banyak belajar dari semua yang telah berlalu.
Namun kita terlalu angkuh untuk mengakui, bahwa kita memang pernah saling berarti.
Tapi untuk apa sebuah pengakuan?
Seberapa penting sebuah pernyataan, jika pada akhirnya kita dapati bahwa apa yang ada didepan telah menjadi masing-masing.

Ikhlas....
Sejak 6 tahun lalu mungkin seharusnya semua sudah selesai.
tapi, beberapa tahun belakangan ini, aku masih saja mendapati matamu yang menuntut kejujuran.
Namun, apalah arti kejujuran jika kehendakNya sudah lebih dahulu memberi jawaban terbaik?

Ikhlas,
sudah 6 tahun sejak itu, aku berdamai. menepis segala duka, dan mencoba menggapai bahagia.
dan aku sudah hampir mendapatkannya. Namun lagi-lagi, masa lalu kita masih saja menghantui.
Sekitar menuntut beragam kejujuran yang menurutku tidak perlu lagi.
apalah arti sebuah perasaan, jika kehendakNya berkata lain. apalah arti sebuah masa lalu, jika masa depan bisa menjanjikan hal yang lebih baik.

Aku menggapai segala ingin, merajut kembali puzzle harapan yang berserakan.


-to be continue-

Senin, 06 September 2021

Untaian RidhoMu

 Allah, jadikan setiap harap agar tak berlebihan.

Agar setiap rasa selalu dalam kadarnya.

Dan agar setiap cinta tetap terbingkai dalam niatnya.


Pagi itu, aku memutuskan menghadiri tempat itu. tempat yang sudah lama ku jauhi. tempat cinta dan kecewa melebur dalam rintik. sudah sejak subuh aku mempersiapkan diri. menyiapkan pakaian yang indah untuk ku pakai, riasan yang cantik namun alami, juga tak lupa menyiapkan hati atas berbagai hal tak terduga yang mungkin akan terjadi.

aku mengunci ponselku, memasukkannya ke dalam ransel, kemudian bersiap pergi menuju gedung itu. tidak banyak yang aku harapkan saat itu. hanya sekedar ingin merajut kembali apa yang hampir terputus. 

soal hati, aku sudah mengemasnya rapi. tidak lagi ingin membukanya untuk siapapun. entah sampai kapan.

pukul 8 pagi aku sudah tiba disana. baru ada beberapa orang yang datang. ada beberapa yang tak percaya kehadiranku. mungkin karena sudah terlalu lama menghilang ya....

aku menatap mereka satu persatu, mengucapkan salam kemudian memilih posisi duduk ternyaman, sebelum acara dimulai. tak banyak wajah yang aku kenal. karena semuanya memang sudah berubah dan berbeda. 

aku ingat, terakhir kali aku berada dalam acara ini. senyuman dan kehangatan yang masih aku simpan rapi sampai saat ini. senyuman yang ternyata menjadi momen terakhir kalinya aku bisa merasai itu semua.


Sabtu, 19 Juni 2021

Kupu-kupu Cinta

Pertemuan ini menjadi suatu berarti

Dikala diri menepi,  untuk warna warna hati. 

Ruang ruang jiwa,  hanya untuk maha kuasa. 

Syair syair cinta,  tercipta karena Dia. 


Kupu-kupu cinta,  terbanglah tinggi menuju jalanNya. 

Hinggaplah engkau dibunga yang indah. 

Terbang bersama hembus angin cinta.


Ya Ilahi Rabbi, 

Tiada lain hanyalah namaMu. 

Satukan cinta ini dalam bingkai,  untaian RidhaMu. 


Sigma - Kupu kupu cinta

Minggu, 30 Mei 2021

Tidak Perlu

 Tidak perlu menjelaskan apapun kepadaku.

Aku sudah membaca semuanya dari wajahmu.

Tidak perlu menjelaskan apapun kepadaku.

Aku sudah mendengarnya melalui bisikan angin.

Tidak perlu menjelaskan apapun kepadaku.

Aku sudah mengetahuinya dari gemericik hujan.

Nyanyian cemara, dan senandung jalanan yang merindukan kebersamaan.

Tidak perlu menjelaskan apapun kepadaku.

Karena aku sangat memahami diriku, 

Seperti kamu memahami dirimu.

Tidak Perlu.


Cahaya Mata,

31 Mei 2021

Diantara

 Diantara ragu dan yakin, 

Aku melihat bayanganmu terbit dalam senyuman manis.

Diantara ragu dan yakin,

Aku melihat sosokmu dalam buaian mimpi indah dimalam hari.

Diantara ragu dan yakin,

Aku melihat dirimu hadir untuk meyakinkan raguku.

Diantara ragu dan yakin,

Aku menantimu datang, menghapus segala keraguan.

Mencipta jejak, 

Menapak sayap.

Sakinah bersamamu.


Cahaya Mata,

31 Mei 2021

Penawar Rindu

Angin sampaikan pesan ini Biar rindu berbisik kepada hati Dulu kasih indah berlayar menepi Apakah bisa kembali bersenadi Apakah ada cinta se...