Kemarin ku lihat awan membentuk wajahmu.
Desau angin meniupkan namamu.
Tubuhku terpaku semalam.
Bulan sabit melengkungkan senyummu.
Tabur bintang serupa kilau auramu.
Akupun sadari, ku segera berlari.
Cepat pulang, cepat kembali jangan pergi lagi...
Firasatku ingin kau tuk cepat pulang, jangan pergi lagi.
Akhirnya bagai sungai yang mendambakan samudra...
Ku tau pasti kemana kan ku bermuara.
Semoga ada waktu sayangku...
Ku percaya alampun berbahasa.
Ada makna dibalik semua pertanda.
Firasat ini, rasa rindukah ataukah tanda bahaya.
Aku tak peduli.
Ku terus berlari.
Cepat pulang, cepat kembali jangan pergi lagi....
Dan lihatlah sayang, hujan turun membasahi..
Seolah ku berair mata...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar